Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang Contoh Tanaman Hortikultura Yang Bisa Di Tanam Di Dalam Pot, untuk para penghobi tanaman hias atau yang hobi berkebun di sini saya akan coba berbagi sedikit tentang tanaman hortikultura yang bisa di tanaman dalam pot, yang bisa di jadikan tanaman hias sekaligus menghasilkan manfaat bagi kita.
Macam Macam Tanaman Holtikulturan

1. Jeruk



Banyak orang yang membudidayakan tanaman yang satu ini, biasanya tanaman ini di tanaman di tanah perkebunan yang luas, tapi disini kita akan mengalihkan nya ke dalam pot,  dengan berbagai macam alasan, seperti karena kekurangan lahan, atau hanya ingin menambah keindahan pekarang rumah, karena kebanyakan tanaman yang ada di pekarangan rumah hanyalah  tanaman hias biasa saja, nah bagi anda yang ingin pekarangan nya tampil beda, anda bisa menggunakan tanaman perkebunan seperti jeruk.
2. Jambu Air



Tanaman yang satu ini juga bisa kita gunakan sebagai tanaman hias di rumah, yaitu dengan sistim tanaman nya di cangkok terlebih dahulu.
3. Anggur



Tanaman ini termasuk kedalam tanaman merambat, tapi bisa juga di tanaman di dalam pot, tinggal kasih batang kayu atau tali yang panjang kemudian di kaitkan ke atas dan biarkan tanaman ini merambat ke atas dan tumbuh dengan dengan baik.
4. Stobery



Tanaman ini sangat gampang sekali jika ingin di perbanyak, karena tanaman ini bisa bercabang di bagian batang nya, dan bibit baru yang keluar dari batang nya bisa kita pindahkan kedalam pot, dan terus begitu sampai seterus nya sampai banyak.
5. Rambutan



Rambutan juga bisa di tanaman dalam pot, cara nya sama dengan pohon jeruk yaitu dengan mencangkok tanaman ini terlebih dahulu.

6. Apel


Tanaman ini bukan termasuk pada tanaman merambat dan bisa di tanamam dalam pot. Untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan tumbuh dengan baik, pastikan pemilihan pot nya harus yang berukuran lumayan besar, biar akar dari tanaman tersebut bisa leluasa menyebar dengan baik, pada umum nya semua tanaman bisa di tanaman di mana saja asalkan media tanaman nya cocok dengan tanaman tersebut.
Namun yang harus di perhatikan jika menanam tanaman dalam pot harap di perhatikan kadar air dan pupuk yang di berikan, karena ke banyakan air atau pun kelebihan pupuk, itu semua akan mengakibatkan kematian pada tanaman tersebut.
Itulah sedikit uraian tentang Macam - macam Tanaman Hortikultura Yang Bisa Di Tanam Di dalam Pot, semoga bermanfaat dan selamat mencobanya di rumah.


Munculnya biang keladi kerusakan itu sangat dipengaruhi faktor lingkungan. Pada musim kemarau, saat suhu tinggi dan kelembapan rendah, hama mengamuk. Langkah paling efektif untuk meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan rutin. Ketika ada serangan, pergunakan insektisida secara bijaksana. Artinya, semprotlah jika intensitas serangan sudah melebihi ambang batas toleransi.

Penyemprotan pun harus tepat sasaran dan tepat waktu. Misalkan saja ada serangan ulat grayak. Jangan menyemprotkan insektisida kontak siang hari. Percuma, sebab waktu itu ulat bersembunyi di bawah mulsa atau di dalam tanah. Semprot dengan insektisida untuk ulat grayak saat matahari terbenam atau bahkan malam hari.

Waktu aplikasi tidak hanya berkaitan dengan siang atau malam, tetapi juga tahap kehidupan. Pada bentuk larva, ketika masih muda, dosis mematikan sedikit sekali, hanya 1,7 mikrogram/larva. Jika sudah dewasa, dosis yang diperlukan meningkat menjadi 500 mikrogram/larva.

Aturan lain yang menjadi standar ialah jangan menyemprot terlalu basah. Sebab, butiran air akan saling “memegang” hingga lebih lama terpengaruh sinar matahari. Kristal insektisidanya akan tertinggal di daun. Kalau terlalu basah, butiran air terlalu besar. Padahal butiran kecil lebih baik penetrasinya ke dalam jaringan tanaman ataupun hewan sasaran.

Ukuran butiran juga dipengaruhi nosel. Nosel dengan pancaran kerucut kosong mampu menyebarkan butiran lebih rata dan halus. Butiran akan mengambang dan bisa masuk ke tajuk yang rimbun sekali. Nosel ini memiliki lubang berukuran 1-1,2 mm. Butiran yang dihasilkan 250 mikron. Cocok dipakai untuk komoditas yang ditanam menghampar. Contohnya kubis, brokoli, atau horenzo. Lantas, Insektisida apa yang harus disemprot? Bagaimana gejala serangannya? Berikut dipaparkan ciri khas masing-masing hama, berikut anjuran insektisida yang bisa dipakai.

1. Thrips/Kemreki (Thrips parvispinus)

hama tanaman pangan hortikultura dan perkebunan, contoh hama tanaman pangan, artikel hama tanaman pangan, pengertian hama tanaman pangan, resensi hama tanaman dan perkebunan, macam hama tanaman, hama pada tanaman perkebunan



Gejala:

Kerusakan paling menonjol biasanya terlihat di bagian bawah daun. Bagian yang terinfeksi terlihat kering dan kecokelatan. Daunnya keriting.

Yang diserang:

Hama ini ditemukan di hampir semua tanaman holtikultura: tomat, kentang, semangka, melon, terung jepang, anggrek, cabai.

Penanggulangan / Cara Mengatasi:

Pegasus 500 SC; 1,5 ml/l Decis 2,5 EC; 0,1-1 ml/l Confidor 200 SL; 0,25-0,5 ml/l Tokuthion 500 EC; 0,5-1 ml/l Mesurol 50 WP;1-2 gr/l Curacron 500 EC; 2 ml/l.

2. Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata)

Gejala:

Tepi-tepi daun muda menggulung sehingga saling bertemu dan membentuk semacam corong. Daun tergulung itu umumnya kering dan cokelat. Kalau gulungan itu dibuka, mungkin saja Anda ulat biang keladinya sedang makan permukaan daun.

Yang diserang:

Terung jepang, kedelai

Penanggulangan / Cara Mengatasi :

Atabron 50 EC; 0,5-1 l/ha Matador 25 EC; 0,25-0,5 ml/l Buldok 25 EC; 3,75-7,5 ml/10 l Ambush 2 EC Corsair 100 EC Petrovin 85 WP

3. Ulat tritip/ulat daun kubis/diamondback moth (Plutella xylostella)

Gejala:

Bekas gigitan di daun bagian bawah ciri awal serangan ulat ini. Gigitan semakin dalam sampai akhirnya daun bolong. Luas permukaan yang bolong semakin besar. Pada tanaman muda, tunasnya dilahap.

Yang diserang:

Semua tanaman yang termasuk Crucifer, seperti kubis, kembang kol, brokoli, sawi, radish, kohlrabi.

Penanggulangan / Cara Mengatasi :                  

Turex WP; 1-2 gr/l Sherpa 50 EC; 0,5-1 ml/l Matador 25 EC; 1-2 ml/l Curacron 500 EC; 1,5 ml/l Tokuthion 500 EC 1 ml/l Atabron 50 EC;1-2 ml/l

4. Ulat tanah/black cutworm (Agrotis ipsilon)

Gejala:

Batang tanaman yang dekat dengan tanah patah. Gali tanah disekitar tempat itu dengan hati-hati. Anda akan melihat larva ulat tanah. Mereka bersrmbunyi pada siang hari dan malam hari mencari makan.

Yang diserang:

Ulat ini menyerang pembibitan hampir semua jenis sayuran. Misal, kacang-kacangan, tomat, bawang, kentang, caba, timun.

Penanggulangan / Cara Mengatasi :

Dursban 20 EC Rhocap 10 G Basamin G




Read more: http://www.ngasih.com/2015/03/11/13-jenis-hama-tanaman-pangan-hortikultura-dan-perkebunan/#ixzz4NmyawrXh
Macam Macam Sistem menanam Hidroponik – Sistem berkebun saat ini yang lagi tren adalah system menanan Hidroponik, yup sisitem Hidroponik adalah berasal dari bahasa Yunani yakni Hydro dan Ponics yang artinya air dan daya atau tenaga. Tips menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air.Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Rupanya masyarakat sudah menyadari pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini peranan tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.

Penerapan Sistem Hidroponik dalam Budidaya Sayuran





Ada 6 cara untuk menanam dengan sistem Hydroponik, antara lain

Sistem AEROPONIC. Sistem AEROPONIC adalah system hydroponic yang paling hebat dan mungkin juga memberbagi hasil paling baik dan tercepat dalam pertumbuhan dalam berkebun Hydroponic. Faktor ini dimungkinkan sebab larutan nutrisi ini diberbagi alias disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, jadi akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang tak sedikit mengandung oksigen.Sementara tanaman sangat membutuhkan nutrisi dan oksigen dalam pertumbuhannya.

Sistem Tetes (DRIP SYSTEM). Sistem Tetes adalah system hidroponik yang tak jarang dipakai untuk saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan memakai timer mengontrol pompa. Pada saat pompa dinasibkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.Agar berdiri tegak, Tanaman ditopang memakai media tanam lain semacam cocopit, sekam bakar, ziolit, pasir, dll tidak hanya tanah.

Sistem NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE). Sistem NFT ini adalah tutorial yang paling terkenal dalam istilah hidroponik. Sistem NFT ini dengan cara semakin menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa memakai timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melalui akar-akar flora dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu sesemakinnya.

Sistem EBB & FLOW SYSTEM. Sistem Ebb & Flow bekerja dengan tutorial membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi hingga air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu sesemakinnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

Sistem WATER CULTURE. Walter Culture adalah system hidroponik yang sederhana. Wadah yang menyangga flora biasanya terbuat darai Styrofoam dan mengapung langsung dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membikin gelembung-gelembung sebagai suply oksigen ke akar-akar tanaman.

Sistem WICK SYSTEM. Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya dipakai oleh kalangan pemula. Sistem ini tergolong pasif, sebab tak ada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah memakai sejenis sumbu.


Menaman dengan sistem Hidroponik memang mempunyai berbagai kelebihan dibanding sistem konvesional berkebun dengan tanah. Pada sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik adalah 30-50 persen lebih cepat dari tanaman memakai media tanah, tumbuh di bawah kondisi yang sama. Hasil tanaman juga lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa ada berbagai argumen mengapa menanam dengan sistem hidroponik itu sangat menguntungkan. Tidak hanya itu, pasokan oksigen ekstra dalam media tumbuh hidroponik, sangat menolong untuk merangsang pertumbuhan akar-akar tanaman. Tanaman yang tak sedikit mengandung oksigen dalam akar juga sanggup menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi dalam sistem hidroponik yang dicampur dengan air dan dikirim dengan cara langsung ke sistem akar. Flora tak wajib mencari di tanah untuk nutrisi yang diperlukan. Nutrisi tanaman bakal rutin terpenuhi dari waktu ke waktu. Tanaman hidroponik sendiri memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian memakai energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih tak sedikit buah. Tanaman hidroponik juga mempunyai lebih sedikit persoalan dengan infestasi bug, fungi dan penyakit. Dengan cara umum, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan tumbuh besar. Berkebun dengan cara hidroponik juga memberi kegunaaan bagi lingkungan. Berkebun hidroponik memakai air membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada memakai media tanah. Pemakaian pestisida lebih sedikit dipakai pada tanaman hidroponik