Cara menanam tomat di polybag atau pot sepertinya sudah biasa dilakukan oleh banyak orang, biasanya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tanaman sayuran keluarga bukan untuk keperluan penjualan. Namun ada hal yang menjadi menarik dari menanam tomat di dalam pot jika ditanam dengan cara yang berbeda, yaitu menanam tomat dengan posisi pot terbalik.

Tanaman Sayuran, Cara Menanam Sayuran, cara menanam tomat dalam pot terbalik, cara tanam tomat di pot terbalik, budidaya tomat dalam pot terbalik, cara membuat pot terbalik untuk menanam tomat,




Bagaimana caranya menanam tomat di dalam pot yang posisinya terbaik?

Sebagian dari kita mungkin akan bertanya-tanya, bagaimana cara budidaya tomat dalam pot yang posisinya terbalik. Padahal cara penanaman tomat ini sebenarnya sangatlah sederhana, cara menanamnya juga seperti cara menanam tomat pada pot yang biasanya. Hanya saja pot dibalik dan digantungkan, sehingga tanaman tomat ini akan nampak seperti tanaman hias yang ditanam pada pot gantung.

Untuk melakukan penanaman tomat pada pot terbalik dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini:




Siapkan bibit tomat semaian, dengan tinggi bibit sekitar 20cm.
Siapkan pot yang memiliki bagian atas yang mengecil, dapat juga memanfaatkan botol air mineral ukuran besar yang dipotong.
Lubangi bagian botol untuk memberikan tali gantungan.
Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk kandang,
Masukkan bibit tomat dari bagian ujung botol dan tambah isian tanah sampai terisi penuh.
Gantung botol pada tempat yang masih mendapat sinar matahari.
Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari, atau bisa menambahkan wadah untuk air di dalam pot tersebut
Tanaman Sayuran, Cara Menanam Sayuran, cara menanam tomat dalam pot terbalik, cara tanam tomat di pot terbalik, budidaya tomat dalam pot terbalik, cara membuat pot terbalik untuk menanam tomat,


Itulah beberapa langkah cara menanam tomat pada pot terbalik, tanaman tomat ini akan nampak sangat indah jika sudah berbuah. Perawatan yang baik dan pemupukan sangat berpengaruh terhadap kesuburan dan banyaknya buah yang dihasilkan.
Teknik Budidaya Jahe. Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Tanaman jahe sudah terkenal sebagai bahan obat dan penghangat. Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak

(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Bagi anda yang ingin mencoba bertani jahe baik dalam skala besar maupun kecil,berikut adalah Cara Budidaya tanaman Jahe yang lengkap.


1. SEJARAH SINGKAT
Jahe berasal dari Asia Pasifik yg tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yg pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.

Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.

2. URAIAN TANAMAN JAHE

2.1 Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

2.2 Deskripsi.
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, & tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yg sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak : Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.


Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit : Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok utk ramuan obat-obatan, atau utk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.

Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yg sama dengan jahe kecil, sehingga cocok utk ramuan obat-obatan.

3. MANFAAT TANAMAN
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai.minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.

Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk & awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti:

Minyak astiri koresin yg diperoleh dengan cara penyulingan yg berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.

Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba & parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung & getah empedu.

4. SENTRA PENANAMAN
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun & di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim
Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yg terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
Suhu udara optimum utk budidaya tanaman jahe antara 20-35°C.

Media Tanam
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yg subur, gembur & banyak mengandung humus.
Tekstur tanah yg baik adalah lempung berpasir, liat berpasir & tanah laterik. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum utk jahe gajah adalah 6,8-7,0.

Ketinggian Tempat
Jahe tumbuh baik di daerah tropis & subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m dpl..
Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan Jahe
Persyaratan Bibit Jahe : Bibit berkualitas adalah bibit yg memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yg tinggi), & mutu fisik. yg dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yg bebas hama & penyakit. Oleh karena itu kriteria yg harus dipenuhi antara lain:

Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
Dipilih bahan bibit dari tanaman yg sudah tua (berumur 9-10 bulan).
Dipilih pula dari tanaman yg sehat & kulit rimpang tidak terluka atau lecet.

Teknik Penyemaian Bibit : utk pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.

Penyemaian pada peti kayu : Rimpang jahe yg baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari.

Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yg paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.

Penyemaian pada bedengan : Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m utk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami.

Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah..Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & beratnya 40-60 gram.

Penyiapan Bibit Jahe : Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.

6.2. Pengolahan Media Tanam
Persiapan Lahan : Untuk mendapatkan hasil panen yg optimal harus diperhatikan syarat-syarat tumbuh yg dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yg ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yg dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.

Pembukaan Lahan : Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan utk mendapatkan kondisi tanah yg gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yg kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.

Pembentukan Bedengan : Pada daerah-daerah yg kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus utk mencegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.

Pengapuran : Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) & calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yg masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp & pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yg sangat diperlukan tanaman utk mengeraskan bagian tanaman yg berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah & merangsang pembentukan biji.

Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.

6.3. Teknik Penanaman Jahe.
Penentuan Pola Tanaman : Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi & produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

Mengurangi kerugian yg disebabkan naik turunnya harga.
Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
Meningkatkan produktivitas lahan.
Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu). Praktek di lapangan, ada jahe yg ditumpangsarikan dengan sayur-sayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis & lain-lain. Ada juga yg ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah & beberapa kacang-kacangan lainnya.

Pembutan Lubang Tanam : utk menghindari pertumbuhan jahe yg jelek, karena kondisi air tanah yg buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm utk menanam bibit.

Cara Penanaman : Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yg sudah disiapkan.

Perioda Tanam : Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman : Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan utk melihat rimpang yg mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yg benar.

Penyiangan : Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yg tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar..

Pembubunan : Tanaman jahe memerlukan tanah yg peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan utk menimbun rimpang jahe yg kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm.

Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yg berfungsi utk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yg terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.

Pemupukan : Pemupukan Organik : Pada pertanian organik yg tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan & obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yg ditebar dan dicampur tanah olahan.

Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, & 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & bersamaan dengan kegiatan pembubunan.

Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yg digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yg berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha).

Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.

Pengairan dan Penyiraman : Tanaman Jahe tidak memerlukan air yg terlalu banyak utk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;

Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yg utk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yg mendorong pertumbuhan jahe.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama Tanaman Jahe
Hama yg dijumpai pada tanaman jahe adalah:
Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering dan mati. Kumbang.

7.2. Penyakit Tanaman Jahe

Penyakit layu bakeri
Gejala: Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan menggulung kemudian terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan, rimpang yg sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yg paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yg dingin, genangan air dan kondisi tanah yg terlalu lembab.

Pengendalian: Jaminan kesehatan bibit jahe;
karantina tanaman jahe yg terkena penyakit;
pengendalian dengan pengolahan tanah yg baik;
pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%).

Penyakit busuk rimpang
Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C dan terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk.

Gejala: Daun bagian bawah yg berubah menjadi kuning lalu layu & akhirnya tanaman mati.
Pengendalian:

Penggunaan bibit yg sehat;
Penerapan pola tanam yg baik;
Penggunaan fungisida.
Penyakit bercak daun
Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka.

Gejala: Pada daun yg bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercak-bercak itu berwarna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yg terserang bisa mati.

Pengendalian: baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan cara-cara yg dijelaskan di atas.

7.3. Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.

7.4. Pengendalian hama/penyakit secara organik
Dalam pertanian organik yg tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yg ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yg dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yg komponennya adalah sbb:

Mengusahakan pertumbuhan tanaman yg sehat yaitu memilih bibit unggul yg sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman.
Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami.
Menggunakan varietas-varietas unggul yg tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.

Menggunakan teknik-teknik budidaya yg baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yg saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.

Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yg ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yg dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yg diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yg dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:

Tembakau (Nicotiana tabacum) yg mengandung nikotin utk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.

Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yg mengandung piretrin yg dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yg menyerang urat syaraf pusat yg aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.

Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yg mengandung rotenone utk insektisida kontak yg diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.

Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yg mengandung azadirachtin yg bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yg bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yg dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.

Jeringau (Acorus calamus) yg rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan utk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.

8. PANEN

Ciri - ciri dan Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua.

Umur tanaman jahe yg sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan  batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan dan akan berlangsung selama 15 hari atau lebih.

Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah dan  kotoran lainnya yg menempel pada rimpang dibersihkan dan bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab dan  penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.

Periode Panen : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni – Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.

Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara 10-15 ton/hektar.

9. PASCAPANEN

Penyortiran Basah dan Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi.

Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yg terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yg terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yg belubang-lubang agar sisa air cucian yg tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.

Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yg akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.

Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap

4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yg lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yg bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 ° C - 60 ° C. Rimpang yg akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yg dihasilkan.

Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yg telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).

Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yg kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yg bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yg jelas pada wadah tersebut, yg menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.


Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab & suhu tidak melebihi 30 ° C dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yg menurunkan kualitas bahan yg bersangkutan, memiliki penerangan yg cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang
Wortel adalah salah satu tanaman sehat yang mengandung vitamin a yang baik untuk mata. Namun, tahukan anda cara wortel berkembang biak atau bereproduksi ? wortel pada dasarnya adalaah tanaman dan kita tahu kebanyakan tanaman menggunakan biji untuk melanjutkan generasinya. Tidak seperti kentang dan sayuran akar lainnya, mereka tidak tumbuh dari umbi atau rimpang. Wortel adalah tanaman musim dingin atau tumbuh baik di tempat yang beriklim cukup dingin.
wortel berkembang biak
Wortel adalah tumbuhan dua tahunan, yang berarti bahwa siklus hidup dari tanaman ini membutuhkan waktu dua tahun dari benih hingga mati. Pada tahun pertama dari siklus hidup wortel dalam benih berkembang menjadi tanaman dewasa. Hal ini setelah paruh pertama siklus hidup bahwa wortel biasanya dipanen. Selama paruh kedua siklus hidup adalah ketika berbunga dan reproduksi berlangsung.

Pada saat dewasa, tanaman wortel akan menghasilkan bunga. Bunga-bunga tersebut akan melakukan proses kawin (penyerbukan) dan di kenal sebagai perkembangbiakan generatif pada tumbuhan wortel. Setiap bunga dalam memiliki kapasitas untuk memproduksi dua biji. Untuk menghasilkan benih tanaman harus diserbuki. Bunga-bunga dari tanaman wortel dapat menyerbuki dirinya sendiri atau di serbuki oleh tanaman wortel lainnya. Penyerbukan silang dapat terjadi antara individu dari spesies yang sama (dari jenis wortel yang sama) atau bahkan antara spesies wortel yang berbeda. Setelah melakukan penyerbukan barulah biji dari tanaman wortel ini akan terbentuk, lalu biji inilah yang akan tumbuh menjadi tanaman wortel yang baru dan proses ini akan berlangsung terus menerus.

Serbuk sari diproduksi oleh bagian laki-laki dari tanaman yaitu serbuk sari. Serbuk sari, yang berisi sperma, ditransfer ke stigma tanaman oleh beberapa hewan yang membantu pembuahan tanaman wortel seperti lebah madu atau lalat. Ketikaserbuk sari dipindahkan ke stigma maka serbuk sari akan menghasilkan sebuah tabung sehingga dapat mencapai ovula di bagian betina dari bunga wortel. Jika serbuk sari mencapai ovula sperma dilepaskan dan terjadilah pembuahan pada bunga tersebut. Setelah pembuahan selesai, embrio akan mulai terbentuk. Embrio akan terbungkus dalam benih (biji) dan akan mampu menghasilkan tanaman wortel baru.

Biji wortel yang sangat kecil dan yang terkandung dalam buah. Buah dari tanaman ini terbagi menjadi bagian unggulan terpisah ketika sudah cukup kering. Setiap bagian memiliki duri yang tersebar di permukaannya. Duri sering dihilangkan pada benih yang diproduksi secara komersial. Produksi secara komersial ini berguna bagi petani wortel yang akan menanam wortel sehingga memudahkan petani memperoleh benih wortel.

Demikianlah Penjelasan bagaimana wortel berkembangbiak atau cara bereproduksi tanaman wortel, semoga referensi ini dapat di gunakan sebaik-baiknya. Terimakasih telah mengunjungi blog kami.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.

Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.

Jamur tiram tergolong dalam jenis jamur kayu. Habitat asli jamur tiram di alam bebas dapat tumbuh di batang kayu lapuk sepanjang tahun dengan udara yang sejuk.

Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.

Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.

Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

Saat ini jamur tiram sudah banyak dibudidayakan di masyarakat dengan mengunakan serbuk gergaji. Tentunya dengan metode penanaman menggunakan serbuk gergaji ini dapat menghemat tempat.

Secara komersial, budidaya jamur tiram sangat menguntungkan lho. Memang saat ini jarum tiram mulai banyak diminati masyarakat. Misalnya sebagai bahan sayur mayur, membuat krispi jamur atau camilan ringan.

Sebetulnya, budidaya jamur tiram tergolong mudah namun harus dilakukan dengan benar. Tidak sedikit yang mengalami kegagalan ketika membudidayakan tanaman bernama latin Pleurotus ostreatus ini.

Kalau kamu ingin mencoba bisnis jamur tiram, simak 6 tahap budidayanya yang sederhana ini.

1 Rumah Kumbung


Pertama kamu harus membuat rumah kumbung sebagai tempat baglog untuk pertumbuhan jamur. Kumbung adalah sebuah bangunan dari kayu atau bambu, dindingnya dari papan dan atapnya dari genteng.

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Tidak dianjurkan menggunakan atap asbes atau seng. Kemudian bangunan kumbung tersebut diisi rak-rak untuk meletakkan baglog yang dibuat bertingkat 2-3 tingkat.
Setelah kumbung siap, kamu dapat mebersihkan dahulu dengan melakukan penyemprotan fungisida pada bagian dalam kumbung dan diamkan selama 2 hari sebelum diisi baglog.

2 Menyiapkan Baglog


Baglog merupakan tempat untuk meletakkan bibit jamur tiram. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder.

Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.

Cara membuatnya yaitu carilah serbuk gergaji kemudian bungkus dengan plastik berbentuk silinder dan lubangi salah satu ujungnya.

Penyusunan baglog dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara vertikal (lubang baglog menghadap ke atas) dan horizontal (lubang di samping).

Pada saat kamu melakukan budidaya jarum tiram dalam skala yang besar, para petani biasanya membuat baglog sendiri. Namun, bagi kamu yang pemula , atai petani dengan modal terbatas sebaiknya baglog dibeli dari orang lain dan kamu pun bisa fokus menjalanakan usaha budidaya.

Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram.

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.

Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.

3 Proses Sterilisari

Siapkan alat drum perebus beserta perlengkapannya. Sarangan diletakkan kira-kiran 1/3 bagian drum dari bawah. Isilah drum dengan air bersih kira-kira ¼ bagian drum.

Sumber panas dinyalakan, sambil media tanam dimasukkan ke dalam platik besar tahan panas yang menjulur ke atas drum. Proses sterilisasi dengan uap ini dilakukan selama 6 – 8 jam pada suhu 90 – 95E C.

4 Teknik Penanaman Bibit (Inokulasi)

zonamadina.wordpress.com
Setelah proses sterilisasi selesai, baglog dari drum diambil keluar dan dibiarkan dingin. Bila telah dingin, proses inokulasi dapat dilakukan yaitu dengan cara memasukkan bibit dibagian atas, usahakan merata dibagian atas permukaan media dalam baglog.

Untuk mengikatkan plastik agar kuat, ujung baglog dimasukan potongan pralon (cincin), kemudian ditutup dengan potongan kertas koran dan diikat dengan karet gelang. Saat inokulasi sebaiknya jangan sampai melebihi dari 24 jam setelah proses sterlisasi.

5 Merawat Baglog


Kertas penutup baglog harus dibuka sebelum disusun ke dalam rak lalu diamkan selama 5 hari. Setelah itu, potong ujung baglog, tujuannya untuk memberikan ruang pertumbuhan pada jamur. Biarkan selama 3 hari dan jangan disiram.

Kamu hanya menyiram bagian lantai saja untuk menjaga kelembapan. Penyiraman Jamur Tiram sebaiknya dengan sprayer yang membentuk kabut, jadi bukan tetesan air. Jagalah suhu di dalam kumbung sekitar 16-24 derajat.

Sebelum baglognya disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan selama kurang lebih lima hari.

Setelah itu, potong ujung baglog agar memiliki ruang pertumbuhan lebih lebar. Diamkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.

Untuk penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan maka akan semakin baik jamur nya. Lakukan penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban kumbung.

6 Panen


beritadaerah.co.id
Panen perdana Jamur Tiram dilakukan 1-2 minggu setelah pembukaan tutup baglog yaitu ketika permukaan baglog sudah tertutup sempurna dengan miselium. Jamur Tiram yang bisa dipanen yaitu jamur yang sudah mekar dan membesar.

Ujungnya terlihat meruncing. serta tudungnya belum pecah dan warnanya masih putih bersih. Bila lewat masa panen, warna Jarum Tiram menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya sudah pecah sehingga akan cepat layu.

Jika baglog yang digunakan permukaannya telaj tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 2 minggu sejak pembukaan baglog, jamur sudah mulau tumbuhh dan sudah dapat dipanen.

Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur kurang lebih 0,7-0,8 kg.

Pemanenan dapat dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya di ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih.

Jika masa panen lewat setengah hari saja, maka warna dari jarum tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama.

Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

ahmadhastafariza.wordpress.com
ahmadhastafariza.wordpress.com
Jarak panen Jamur Tiram pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu. Setelah panen, baglog dibuang atau dijadikan kompos. Itulah langkah mudah cara budidaya Jamur Tiram yang memiliki prospek tinggi.

7 Siklus Hidup Jamur Tiram


Siklus hidup Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.

Reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium.
Sedangkan secara seksual , reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.
Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.

Mula-mula basidiospora membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid.
Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik.
Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan ( suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk.
Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.
Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela).
Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion.
Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus).
Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).
Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur.
Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Habitat alami jamur tiram Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu.

Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.

Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap tanpa sinar.
Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar.

Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 – 70 %.

Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal.

Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 – 28 O C dengan kelembapan 60 – 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 – 22 O C.

Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram.
Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat.
bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri.

Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 – 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).

Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.
Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.

8 Kandungan Gizi Jamur Tiram

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori.Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.

Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium.

Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.

Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.

Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin,triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.

72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.

Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium.

Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

Karena kandungan kalorinya rendah, jamur tiram ini boleh dimakan sekehendak hati atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya. Justru makin banyak akan membuahkan hasil makin bagus pada kesehatan badan / jasmani manusia.
Garis besarnya, manfaat jamur tiram adalah berfungsi menekan kolesterol jahat didalam darah, menyerap kelebihan kadar gula dalam darah dan menyeimbangkan metabolisme tubuh.
Jamur bisa menjadi makanan diet rendah energi yang ideal bagi penderita diabetes. Hal ini karena jamur tanpa lemak, tanpa kolesterol, karbohidrat yang sangat rendah, protein tinggi, vitamin, mineral, dan serat.
Selain itu, mereka mengandung insulin alami dan enzim yang membantu mogok gula atau pati makanan. Sekali lagi, jamur diketahui mengandung senyawa tertentu yang akan membantu fungsi hati, pankreas dan kelenjar endocrinal lainnya, sehingga meningkatkan pembentukan insulin dengan jumlah yang tepat.
Penderita diabetes mudah terkena infeksi, terutama di kaki yang cenderung berlangsung lama. Antibiotik alami dalam jamur dapat membantu melindungi penderita diabetes dari infeksi yang ditakutkan.

Ergothioneine, adalah antioksidan kuat yang ada dalam jamur, dan sangat efektif untuk memberikan perlindungan dari radikal bebas serta meningkatkan kekebalan tubuh. Jamur mengandung antibiotik alami (mirip dengan penisilin, dan itu memang diambil dari jamur) yang akan menghambat infeksi jamur, mikroba dan lain-lain.
Jamur juga dapat membantu menyembuhkan borok ataupun luka berbisul dan melindungi dari infeksi. Kombinasi yang baik dari vitamin A, B-Kompleks dan C, ditemukan padqa jamur, juga bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Jamur adalah sayuran yang dikenal sebagai sumber kedua vitamin D setelah cod liver oil. Jamur juga kaya kalsium (baik untuk tulang), zat besi (menghindarkan anemia), kalium (sangat baik untuk menurunkan tekanan darah), tembaga (anti bakteri) dan selenium (sangat baik untuk kesehatan tulang, gigi, kuku, rambut dan sebagai anti oksidan).
Sumber terbaik selenium biasanya dari protein hewani. Jadi, jamur bisa menjadi pilihan terbaik bagi vegetarian untuk memperoleh selenium.

9 Hal Yang Harus Diketahui Saat Konsumsi Jamur Tiram


Jamur tidak mengandung garam dan kaya serat, jadi sangat cocok untuk hampir semua orang, termasuk penderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau diabetes.

Tanaman ini juga kaya akan kandungan vitamin seperti tiamin, niasin, piridoksin, dan biotin. Selain itu, juga kaya mineral seperti kalium, fosfor, selenium dan zat besi. Kita tahu bahwa selenium bagus untuk mencegah kanker prostat, dan kalium baik untuk menurunkan tekanan dalam darah.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui manfaat jamur. Seperti yang ditunjukkan dibawah ini:

– Universitas Middlesex Inggris, membuktikan bahwa jamur dapat menurunkan tingkat kelelahan akibat virus. Hal ini dikarenakan jamur mempunyai  sifat sebagai anti virus.

– Universitas Penn State Amerika, membuktikan bahwa jamur jenis portobello kaya akan antioksidan yang sangat baik untuk kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat terhindar dari penyakit seperti kanker atau penyakit Alzheimer.

– Universitas of Illinois Amerika, membuktikan bahwa jamur seperti portobello, maitake, dan shiitake, mengandung banyak serat, yaitu kitin dan beta-glukan. Kitin ini berfungsi untuk menurunkan tingkat kolesterol, sedangkan beta-glukan sangat baik untuk menjaga jantung.

– National University of Singapore, membuktikan bahwa jamur jenis shitake mengandung senyawa karbohidrat kompleks dan zat lentinan yang dapat mencegah virus dan kanker..

Makan jamur memang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun, tidak semua orang bisa memakannya. Orang dengan penyakit ginjal misalnya, tidak boleh mengkonsumsinya karena jamur kaya kalium. Serta, yang menderita asam urat juga sebaiknya tidak mengkonsumsinya, karena jamur mengandung purin, yang jika berlebihan mengakibatkan asam urat.

Manfaat jamur memang sangat baik untuk kesehatan, tapi juga harus menilik hal â?? hal yang berkaitan dengan jamur juga. Jamur bisa dibuat beraneka ragam makanan tergantung selera kamu. Tapi, sebaiknya ditambah dengan beberapa asupan lain yang kaya akan nutrisi juga.

Walaupun jamur memiliki texstur lembut dan gurih jenis tumbuhan ini ternyata memiliki efeksamping .Bagi anda yang memiliki ganguan pada ginjal anda harus berhati-hati dengan mengkonsumsi jamur tanpa sepengetahuan anjuran dokter.
Jamur memiliki kandungan kalium yang sangat tinggi .kandungan tersebutlah yang dapat membuat kerja ginjal lebih berat.
Ketika kita mndengar asam urat mungkin pernah tidak anda mendengar bahwa sering kali orang jaman dulu jika terkena asam urat dan rematik adalah sering mandi pada malam hari.
Kenyataan itu ternyata belum terbukti pasti asam urat merupakan penyakit yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah dan membuat rasa nyeri pada bagian sendi atau kaki bahkan pinggang.
Jika sudah parah hal tersebut dapat menimbulkan kelumpuhan. Jamur memiliki kandungan kaya akan purin. Seperti yang kita ketahui bahwa seseorang yang memiliki gejala asam urat akan berbahaya jika mengkonsumsi makanan yang kaya akan purin.
Masyarakat Amerika menyukai jamur, dimana hampir 900 juta pon jamur dikonsumsi tahun 2004. Dalam 20 tahun ke depan, diprediksikan, konsumsi jamur akan meningkat tiga kali lipat.

Jamur yang paling populer adalah jamur kancing putih (Agaricus bisporus) yang dikonsumsi hampir 90% dari konsumsi jamur.

Jamur yang juga populer dan mulai disukai adalah Portabella, yang diproduksi kurang lebih sebanyak 8%. Portabella baru saja dikenal semenjak 10 tahun yang lalu.

Diantara jamur-jamur lainnya yang cukup populer adalah : Shiitake, Tiram, Enoki, Crimini dan Maitake.

10 Olahan Jamur Tiram





Resep Jamur Crispy
Pilihlah jamur merang yang segar dengan ukuran besar atau sedang, dan masih berwarna putih, cuci bersih.
Resep Jamur Crispy :
1. Jamur tiram 500 grm
2. tepung bumbu instan secukupnya atau dengan membuat sendiri(tepung terigu+tepung meizena)
3. Garam secukupnya
4. minyak goreng
5. Lada secukupnya
6. Air
Bahan pelengkap :
1. saus mayones
2. saus BBQ
3. Saus tomat
4. Saus keju
Cara Membuat Jamur Crispy:
1.     suwir jamur dengan lebar 2-3 cm, rebus selama 3-5 menit tambahkan sedikit garam, angkat dan tiriskan.
2.     campurkan tepung bumbu, lada aduk jadi satu dan sisihkan
3.     ambil atu persatu suwiran jamur dan masukkan ke dalam tepung, baluri jamur dengan tepung hingga rata, setelah itu celupkan dalam air dan ualngi lagi ke dalam tepung. lakukan satu persatu hingga selesai dan habis semua.
4.     goreng hingga kecoklatan dan tiriskan.
5.     Tambahkan saus sebagai topingnya.sesuai selera.
Resep Oseng-Oseng Jamur Tiram

Bahan :
2 sdm minyak goreng untuk menumis
2 siung bawang putih, rajang halus
5 butir bawang merah, rajang halus
1 buah bawang bombay, potong kotak
2 buah cabe hijau, potong serong
2 buah cabe merah, potong serong
1 cm lengkuas, memarkan
6 buah tomat ceri, masing-masing dibelah dua
2 lembar daun salam
50 gram daging giling
250 gram jamur merang, masing-masing belah dua memanjang
gula secukupnya
garam secukupnya
merica secukupnya
250 cc air

Cara Membuat :
1.     tumis bawang putih,bawang merah, dan bawang bombay hingga harum. tambahkan cabe hijau, cabe merah, tomat, lengkuas dan daun salam.
2.     masukan daging giling, tumis hingga berubah warna.
3.     masukkan jamur  merang. Aduk-aduk sambil bubuhi gula, garam, dan merica. tuangkan air hingga mendidih.
Nah itulah tadi pembahasan seputar jamur tiram ya. Mulai dari pembudidayaan sampai resep olahan jamur tiram.


Selamat mencoba!