Hidroponik (hydroponic)
adalah metode bertanam tanpa tanah. Ada beberapa sistem yang dapat digunakan,
tetapi secara umum semuanya memiliki kesamaan.
Hidroponik dilakukan
dengan menuangkan air yang telah dicampur nutrisi pada substansi yang disebut
agregat. Di agregat itulah akar tanaman menempel.
Berikut adalah beberapa
kelebihan bertanam anggrek secara hidroponik:
–
Mudah dilakukan
–
Tidak memerlukan penyiraman secara rutin
–
Bebas dari penyakit
–
Anggrek tumbuh lebih cepat
–
Tidak memerlukan banyak perawatan
Mananam anggrek secara
hidroponik, berarti tanaman ditempatkan dalam pot khusus yang diisi
agregat. Agregat berfungsi menahan air
kaya nutrisi.
Selain itu, agregat
yang berpori menyebabkan sirkulasi udara berlangsung lebih lancar.
Setelah anggrek ditanam
dalam agregat, hal yang perlu dilakukan pemilik hanya menambahkan larutan air
yang telah dicampur dengan nutrisi tanaman.
Anggrek akan mendapatkan manakan dari larutan air tersebut.
Dengan metode
hidroponik, tidak diperlukan menyiram secara rutin tanaman anggrek Anda.
Larutan nutrisi hanya perlu ditambahkan sesekali saja. Bandingkan dengan
bertanam secara konvensional yang mengharuskan Anda menyiram setiap hari.
Anggrek hidroponik akan
tumbuh lebih sehat. Mengapa? Karena
anggrek hidroponik tidak memerlukan tanah, maka kemungkinan untuk mendapatkan
penyakit dari tanah menjadi bisa dihilangkan.
Anda tidak perlu khawatir tentang pembusukan akar dan penyakit lainnya.
Larutan nutrisi yang
digunakan pada anggrek hidroponik dapat dibeli secara mudah dan biasanya
disediakan satu paket dengan agregat (media tanam). Nutrisi ini tersedia dalam
bentuk organik atau kimia (anorganik).
Ada beberapa media
tanam yang dapat digunakan untuk menumbuhkan anggrek hidroponik. Diantaranya
adalah LECA, Lava Rock, dan Aliflour.
1. LECA – (lecation)
Pori-pori ini berfungsi
sebagai penyimpan larutan nutrisi sekaligus tempat sirkulasi udara.
2. Lava Rock
3. Aliflour
Menggunakan sistem
hidroponik, anggrek tumbuh 30%-50% lebih cepat dibanding menanamnya di tanah.
Selain itu, anggrek hidroponik
juga memerlukan perawatan lebih sedikit dibanding bertanam secara konvensional
0 komentar:
Post a Comment