Cara
Mudah Menanam Hidroponik di Rumah | Pada kesempatan kali
ini kita akan belajar menanam hidroponik sederhana yang bisa diaplikasikan
secara mudah di rumah atau di pekarangan. Teknik cara menanam hidroponik
menggunakan media air ini ditujukan untuk para pemula yang baru saja mengenal
tanaman hidroponik dan ingin mencoba menanam sayuran hidroponik seperti cabe,
kangkung, tomat dan lain-lain. Maka nantinya dalam teknik hidroponik ini kita
tidak akan memerlukan peralatan ataupun bahan-bahan ideal yang sulit diperoleh
tapi hanya memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar anda seperti botol bekas,
botol gantung dan media tanam sederhana lainnya.
Budidaya
Tanaman Hidroponik
Sebelum kita membahas
lebih lanjut tentang cara menanam hidroponik sederhana di rumah atau
pekarangan, ada baiknya anda mengenal dulu apa itu bertanam hidroponik. Secara
sederhana ditinjau dari asal katanya budidaya Hidroponik berarti suatu metode
budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan
mineral bernutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai
pengganti media tanah yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain sebagainya.
Di bawah ini beberapa
kelebihan dan alasan untuk menguatkan motivasi anda belajar menanam tanaman
dengan cara hidroponik, antara lain:
a.
Bertanam hidroponik terbukti hemat
dibandingkan dengan menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu
menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan mineral yang
dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita
tinggal melakukan pengontrolan saja.
b.
Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan
lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman
bisa dibuat secara bertingkat
c.
Bertanam hidroponik terbukti ramah
lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak
tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena
tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman
hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
- Hasil
tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas
dari kotoran dan hama
- Bisa
memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol
pertumbuhannya
- Pertumbuhan
tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol
- Untuk
menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam
kapan saja sesuai dengan planning kita.
- Menanam
hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
- Bertanam
hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk mengerjakannya
- Lingkungan
tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih ketimbang bertanam di
atas tanah.
- Tanaman
hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat
dalam tanah
- Lahan
tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat ditanam di mana saja
seperti di dalam rumah atau di pekarangan yang sudah dipaving.
cara menanam hidroponik
sederhana di rumah
gambar
cara menanam hidroponik
sawi
gambar
Beberapa
tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran hijau
seperti selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kailan,
kangkung, bawang, strowbery, dan lain-lain. Tanaman-tanaman hidroponik di atas
seringkali menjadi pilihan utama bagi para vegetarian yang sangat memperhatikan
proses pembuatan makanan, apakah ada unsur kimiawi di dalamnya, apakah terdapat
pembunuhan hewan, juga terkait dengan konservasi lingkungan dan usaha
penghijauan.
Cara
Menanam Sayuran Hidroponik
Ada dua macam teknik
utama dalam cara bercocok tanam hidroponik.
- Teknik
menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi
- Teknik
menanam hidroponik menggunakan media pengganti
Perbedaan mendasar dari
kedua teknik di atas adalah sebagai berikut:
Pada teknik yang
pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai tempat pertumbuhan
akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan nutrisi/air. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya
cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang
umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir.
Sedangkan untuk teknik
yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk menggantikan peran tanah
sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan
media sabut kelapa, akr/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng , serbuk
kayu, dan lain-lain sebagainya.
Pada postingan yang ini
kita tidak akan membahas keduanya karena akan menjadikan postingan ini terlalu
panjang dan pastinya membuat anda lelah membacanya. maka, kita hanya akan
membahas teknik yang pertama saja yaitu cara menanam hidroponik menggunakan
media air/larutan.
Cara Menanam Hidroponik
dengan Media Air
1. Teknik Larutan
Statis
Teknik larutan statis
artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Teknik ini termasuk
teknik paling kuno yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dalam teknik
menanam hiroponik larutan statis, tanaman disemai pada media tertentu seperti
ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Usahakan untuk memilih media
yang berwarna gelap atau tidak tembus cahaya. Hal ini ditujukan untuk
menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak/wadah larutan. Kalaupun adanya wadah
berwarna bening/transparan, silahkan anda bungkus terlebih dahulu menggunakan
plastik hitam atau alumunium foil yang tidak tembus cahaya.
Karena air/larutan
nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian larutan diusahakan selalu serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian
tanaman akan cukup memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan
gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa
diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di
bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi
yang baru.
gambar
cara menanam hidroponik
dengan botol bekas
2. Teknik Larutan Alir
Teknik Larutan Alir
adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini
lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari
tangki besar yang bisa dipakai untuk tanaman hidroponik skala besar. Salah satu
teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik menanam hidroponik larutan Alir
ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau sering disebut
sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT
menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk
lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran
air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan
lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
berkebun hidroponik
secara murah
gambar
Itulah dua teknik cara
menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya
janjikan di atas, sekarang kita akan belajar cara menanam hidroponik sederhana
di rumah menggunakan bahan dan alat seadanya.
Cara Bertanam
Hidroponik Sederhana di Rumah
Ada dua teknik
sederhana yang akan saya bahas, yaitu hidroponik sistem wick (mewakili teknik
larutan statis) dan hidroponik sistem NFT (mewakili teknik larutan alir)
1. Menanam Hidroponik
sistem Wick.
Kata 'wick' kalau tidak
salah berarti sumbu. Maka sistem wick biasa disebut juga sistem sumbu. Sistem
hidroponik ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman yang
berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas
(akar tanaman). Rockwool adalah media yang akan menyerap air nutrisi yang
dibawa kain flanel, sehingga akar-akar muda tanaman akan menyerapnya dari
rockwool. Semakin besar, akar tanaman akan keluar dari rockwool dan merayap
melalui kain flanel menuju larutan nutrisi di bagian bawah dan mengisapnya
sendiri.
Sistem ini merupakan
sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap belajar,
terutama untuk para pemula atau hobiis tanaman indoor.
Bahan yang dibutuhkan :
Botol bekas ukuran 600
ml
Media tanam :
disarankan Rockwool (bisa beli di toko pertanian atau online) Alternatif lain
kalau repot bisa diganti sama dacron, busa bekas, gulungan kapas, atau kain
flanel yang digulung.
Sumbu : Bisa
menggunakan sumbu kompor / kain flanel / kain yang menyerap air
rockwool, larutan AB
MIX, dan bibit hidroponik
Cara Membuat Media
Tanam Hidroponik Sederhana
Potong botol air
mineral menjadi 2 bagian
Lubangi bagian atas
leher botol di dua sisi dengan solder atau paku yang dipanasi.
Masukan sumbu/kain
flanel yang sudah dipotong memanjang melalui dua lubang tadi
Pasang terbalik bagian
atas botol ke bagian bawah botol.
Media tanam hidroponik
sederhana sudah siap digunakan.
Langkah berikutnya menyiapkan
benih tanaman yang akan kita tanam. Untuk latihan saya sarankan tanaman sayuran
hidroponik yang gampang tumbuh seperti sawi atau selada. Saat ini benih/bibit
tanaman banyak sekali dijual secara online. Silahkan googling dengan kata kunci
'bibit tanaman hidroponik'. Sekalian kalau anda beli online, beli juga rockwool
dan pupuk hidroponik.
Cara Menyemai Benih
Hidroponik Menggunakan Rockwool
Cara Menyemai Benih
Hidroponik Menggunakan Rockwool
Potong-potong rockwool
dengan ukuran 2,5 x 2,5.
Basahi rockwool dengan
air dengan cara dicipratkan atau disemprot kecil agar rockwool tidak terlalu
basah / digenangi air. Tempatkan di nampan atau kotak plastik bekas yang ada.
Lubangi bagian tengah
setiap rockwool dengan lidi/tusuk gigi. Jangan buat lubang terlalu dalam, cukup
kira-kira 2 mm saja.
Masukkan benih tanaman
ke dalam lubang yang sudah dibuat di atas rockwool.
Tutup wadah dengan
kantong plastik hitam dan tempatkan di tempat yang teduh atau gelap.
Umumnya untuk sayuran
seperti sawi dan selada, dalam 1-2 hari sudah sprout/pecah benih. Tanda sprout
adalah dengan munculnya calon akar (putih-putih) dan menyembul calon daun.
Kalau sudah ada yang
pecah benih, segera jemur wadah berisi benih tersebut di bawah sinar matahari
pagi sampai siang. Kalau matahari sudah terik, cukup simpan di tempat yang
terang dan tidak perlu ditutup lagi oleh plastik hitam.
Terlambat mengenalkan
pada sinar matahari bisa mengakibatkan etiolasi.
Lakukan setiap hari.
Tambahkan atau semprotkan air agar rockwool tetap basah dan lembab jika dirasa
media sudah kering.
Ciri benih yang sudah
siap tanam adalah sudah tumbuh daun sejati. Pada saat ini tanaman siap dipindah
ke media hidroponik untuk mendapatkan nutrisi tambahan selain air dan sinar
matahari.
Cara Membuat Nutrisi
Hidroponik
Pada saat benih tanaman
sudah siap dipindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi hidroponik
harus segera disiapkan.
Dalam sitem bertanam
hidroponik dikenal nutrisi dengan istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual
di toko pertanian atau online. Ada yang masih dalam bentuk bubuk, ada juga yang
sudah dalam bentuk larutan cair. Kalau anda membeli dalam bentuk bubuk, baca
panduan cara melarutkannya. Biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB
MIX. Untuk sayuran, pastikan anda membeli AB MIX Daun (sayuran daun). Kecuali
kalau nanti anda menanam tanaman buah, AB MIX yang harus disiapkan juga khusus
untuk buah. AB MIX terdiri dari 2 larutan cair yang terpisah, yaitu larutan A
dan larutan B. Kedua larutan nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam
penggunaannya nanti harus dicampur lagi dengan air.
Takaran pencampurannya
adalah sebagai berikut:
larutan A 5 ml
larutan B 5 ml
air 1 liter
Campurkan ketiga bahan
diatas, aduk sampai bercampur sempurna. Larutan nutrisi siap digunakan.
Cara memindah Benih ke
Media Tanam Hidroponik
Siapkan botol bekas
yang sudah dibuat sebelumnya.
Isi bagian bawah botol
dengan larutan nutrisi.
Pindahkan rockwool yang
berisi tanaman yang sudah berdaun empat ke bagian dalam botol bagian atas yang
sudah diisi kain flanel.
Pasangkan kedua bagian
botol.
Selesai.
Perawatan Tanaman
Hidroponik
Ketika tanaman tumbuh
semakin membesar, kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Karena itu minimal
seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi
adalah ; 5ml + 5ml + 1 lt. Minggu kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1lt. begitu
seterusnya sampai tanaman siap panen.
Jangan biarkan larutan
nutrisi di botol bagian bawah kosong karena akan menyebabkan tanaman mati
kekeringan. Botol yang berisi larutan nutrisi rentan terkena lumut karena
paparan sinar matahari. Karena itu, kalau mau, lapisi botol bagian bawah dengan
kertas warna gelap. Atau cat dengan warna hitam. Tapi, karena saya menggunakan
botol-botol ini tanpa pelapis, biasanya pada saat pergantian nutrisi, saya
bersihkan lumut-lumut yang menempel hingga bersih kembali.
Alternatif lain selain
menggunakan botol bekas air mineral, sebenarnya kita bisa juga menggunakan
baskom atau tempat plastik lainnya. Tempat/ media menempatkan rockwool berisi
tanaman bisa menggunakan pot kecil atau bekas gelas air mineral yang dilubangi
ujung bawahnya dan dipasangi sumbu/kain flanel. Untuk menutup baskom/wadah
plastiknya dapat menggunakan styrofoam yang dilubangi sehingga pot-pot akan
menggantung dan tidak menyentuh air. dengan cara seperti ini, kita bisa
menempatkan beberapa pot tanaman sekaligus.
Demikian cara menanam
hidroponik sederhana dengan sistem wick.
0 komentar:
Post a Comment