Munculnya biang keladi kerusakan itu
sangat dipengaruhi faktor lingkungan. Pada musim kemarau, saat suhu tinggi dan
kelembapan rendah, hama mengamuk. Langkah paling efektif untuk meminimalkan
risiko dengan melakukan pengamatan rutin. Ketika ada serangan, pergunakan
insektisida secara bijaksana. Artinya, semprotlah jika intensitas serangan
sudah melebihi ambang batas toleransi.
Penyemprotan pun harus tepat sasaran dan
tepat waktu. Misalkan saja ada serangan ulat grayak. Jangan menyemprotkan
insektisida kontak siang hari. Percuma, sebab waktu itu ulat bersembunyi di
bawah mulsa atau di dalam tanah. Semprot dengan insektisida untuk ulat grayak
saat matahari terbenam atau bahkan malam hari.
Waktu aplikasi tidak hanya berkaitan
dengan siang atau malam, tetapi juga tahap kehidupan. Pada bentuk larva, ketika
masih muda, dosis mematikan sedikit sekali, hanya 1,7 mikrogram/larva. Jika
sudah dewasa, dosis yang diperlukan meningkat menjadi 500 mikrogram/larva.
Aturan lain yang menjadi standar ialah
jangan menyemprot terlalu basah. Sebab, butiran air akan saling “memegang”
hingga lebih lama terpengaruh sinar matahari. Kristal insektisidanya akan
tertinggal di daun. Kalau terlalu basah, butiran air terlalu besar. Padahal
butiran kecil lebih baik penetrasinya ke dalam jaringan tanaman ataupun hewan
sasaran.
Ukuran butiran juga dipengaruhi nosel.
Nosel dengan pancaran kerucut kosong mampu menyebarkan butiran lebih rata dan
halus. Butiran akan mengambang dan bisa masuk ke tajuk yang rimbun sekali.
Nosel ini memiliki lubang berukuran 1-1,2 mm. Butiran yang dihasilkan 250
mikron. Cocok dipakai untuk komoditas yang ditanam menghampar. Contohnya kubis,
brokoli, atau horenzo. Lantas, Insektisida apa yang harus disemprot? Bagaimana
gejala serangannya? Berikut dipaparkan ciri khas masing-masing hama, berikut
anjuran insektisida yang bisa dipakai.
1. Thrips/Kemreki (Thrips parvispinus)
hama tanaman pangan hortikultura dan
perkebunan, contoh hama tanaman pangan, artikel hama tanaman pangan, pengertian
hama tanaman pangan, resensi hama tanaman dan perkebunan, macam hama tanaman,
hama pada tanaman perkebunan
Gejala:
Kerusakan paling menonjol biasanya
terlihat di bagian bawah daun. Bagian yang terinfeksi terlihat kering dan
kecokelatan. Daunnya keriting.
Yang diserang:
Hama ini ditemukan di hampir semua
tanaman holtikultura: tomat, kentang, semangka, melon, terung jepang, anggrek,
cabai.
Penanggulangan / Cara Mengatasi:
Pegasus 500 SC; 1,5 ml/l Decis 2,5 EC;
0,1-1 ml/l Confidor 200 SL; 0,25-0,5 ml/l Tokuthion 500 EC; 0,5-1 ml/l Mesurol
50 WP;1-2 gr/l Curacron 500 EC; 2 ml/l.
2. Ulat penggulung daun (Lamprosema
indicata)
Gejala:
Tepi-tepi daun muda menggulung sehingga
saling bertemu dan membentuk semacam corong. Daun tergulung itu umumnya kering
dan cokelat. Kalau gulungan itu dibuka, mungkin saja Anda ulat biang keladinya
sedang makan permukaan daun.
Yang diserang:
Terung jepang, kedelai
Penanggulangan / Cara Mengatasi :
Atabron 50 EC; 0,5-1 l/ha Matador 25 EC;
0,25-0,5 ml/l Buldok 25 EC; 3,75-7,5 ml/10 l Ambush 2 EC Corsair 100 EC
Petrovin 85 WP
3. Ulat tritip/ulat daun
kubis/diamondback moth (Plutella xylostella)
Gejala:
Bekas gigitan di daun bagian bawah ciri
awal serangan ulat ini. Gigitan semakin dalam sampai akhirnya daun bolong. Luas
permukaan yang bolong semakin besar. Pada tanaman muda, tunasnya dilahap.
Yang diserang:
Semua tanaman yang termasuk Crucifer,
seperti kubis, kembang kol, brokoli, sawi, radish, kohlrabi.
Penanggulangan /
Cara Mengatasi :
Turex WP; 1-2 gr/l Sherpa 50 EC; 0,5-1
ml/l Matador 25 EC; 1-2 ml/l Curacron 500 EC; 1,5 ml/l Tokuthion 500 EC 1 ml/l
Atabron 50 EC;1-2 ml/l
4. Ulat tanah/black cutworm (Agrotis
ipsilon)
Gejala:
Batang tanaman yang dekat dengan tanah
patah. Gali tanah disekitar tempat itu dengan hati-hati. Anda akan melihat
larva ulat tanah. Mereka bersrmbunyi pada siang hari dan malam hari mencari
makan.
Yang diserang:
Ulat ini menyerang pembibitan hampir
semua jenis sayuran. Misal, kacang-kacangan, tomat, bawang, kentang, caba,
timun.
Penanggulangan / Cara Mengatasi :
Dursban 20 EC Rhocap 10 G Basamin G
Read more:
http://www.ngasih.com/2015/03/11/13-jenis-hama-tanaman-pangan-hortikultura-dan-perkebunan/#ixzz4NmyawrXh
0 komentar:
Post a Comment